Tuesday 5 April 2016

TERLALU PICIK MENGENAL TUHAN

..Cobaan dan sebuah permasalahan, dimana ketika ada sebuah cobaan pasti di situlah ada yang namanya sebuah permasalahan, dan ketika ada sebuah permasalahan kita menyebutnya dengan cobaan. Sebuah cobaan terlalu kasar bagi saya, saya lebih senang menerima segala apa yang terjadi bukan sebagai sebuah cobaan dari Allah, tetapi sebagai sebuah ujian dari Allah untuk kita. Saya mungkin hanya manusia biasa yang tidak memiliki tingkat keimanan yang cukup tinggi, dimana saya masih sering mengeluh dengan Tuhan. Tpi itu adalah hal yang salah, sepantasnya kita bersyukur pada tuhan atas nikmat yang telah diberikan. Nikmat apa? Apakah kita tidak merasakan nafas yang terus menghela dan merasakan detakkan jantung, kita juga masih dapat melihat, merasakan dan segala karunia Tuhan yang luput dari pandangan kita. Kita memang terlalu picik dalam mensyukuri segala nikmat Tuhan. Kita akan merasa bersyukur ketika kita menjadi seorang yang kaya, kita baru akan bersyukur ketika kita menjadi seseorang yang sangat terkenal dan banyak dihormati. Kita akan bersyukur ketika kita hidup dalam bermewahan dan gelimangan harta. Bahkan ketika apa yang kita inginkan sudah dipenuhi Tuhan, terkadang kita masih merasa kurang dan selalu kurang. Memang kita terlalu picik dalam mengartikan segala nikmat yang telah Allah berikan. Bersyukurpun terasa amat berat untuk kita ucapkan...karena yang kita pikirkan adalah kesenangan dunia semata. ;)

CONTOH AUTO BIOGRAFI

Nama lengkap saya adalah Ana Anjarwati, ketika di rumah lebih akrab dipanggil Ana dan disapa Anjar ketika berada di lingkungan kampus. Kelahiran Magelang, 11 Januari 1998. Tepatnya berada di Dusun Dalangan, Kragilan, Pakis, Magelang. Saya merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Lahir dari keluarga sederhana pasangan Bapak Pracoyo dan Ibu Sumisih yang bekerja sebagai petani. Memiliki satu adik laki-laki yang bernama Hasan Ashari, yang saat ini baru menduduki kelas 1 SD di SDN 1 Kragilan. Saya lahir dan besar dalam lingkungan pedesaan dengan tata cara hidup orang desa. Letak gepgrafis desa saya berada di kaki Gunung Merbabu dengan pemandangan yang memanjakan mata. Di kelilingi oleh empat gunung, diantaranya Gunung Tidar, Gunung Andhong, Gunung Telomoyo, dan Gunung Merapi. Dengan udara yang cukup dingin karena berada di kaki Gunung Merbabu. Dapat menikmati indahnya sunrise ketika pagi hari dan sunset ketika menjelang malam hari. Saya mulai menginjakkan kaki di bangku sekolah sejak berusia 5 tahun di sekolah negeri yaitu SDN 1 Kragilan. Dan lulus tepat waktu pada tahun 2009 dengan memperoleh peringkat 3 besar. Kemudian saya kembali melanjutkan pendidikan di sekolah negeri yaitu SMP N 1 Pakis, yang hanya berjarak 2 km dari rumah. Dan lulus pada tahun 2012. Saya melanjutkan pendidikan kembali di SMK N 1 Ngablak dengan mengambil Jurusan Tata Niaga atau biasa dikenal Jurusan Pemasaran yang hanya berjarak sekitar 5 km dari rumah. Sejak saya menduduki bangku SMK saya mulai memiliki rasa tertarik dengan organisasi. Dan saya terdaftar sebagai anggota organisasi intra sekolah (OSIS) ketika saya kelas 1-2 SMK. Dan lulus pada tahun 2015 dengan peringkat 3 besar Ujian Nasional. Selanjutnya saya menempuh pendidikan perguruan tinggi disebuah sekolah negeri yang berada di Daerah Salatiga, yaitu IAIN Salatiga dengan prodi Pendidikan Agama Islam(PAI). Saat ini saya terdaftar aktif sebagai mahasiswa IAIN Salatiga semester 2. Selain sebagai mahasiswa IAIN Salatiga yang memiliki kewajiban mengikuti setiap perkuliahan. Saya juga aktif dalam beberapa kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) maupun organisasi yang berada dalam lingkup kampus. Saya aktif sebagai anggota crew magang Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika. Selain saya aktif dalam kegiatan jurnalistik yang berada dalam lingkungan kampus, saya juga mengikuti UKM dalam bidang olahraga. Cabang olahraga yang saya ikiuti ialah cabang olahraga beladiri Pencak Silat Setia Hati Terate (PSHT). Berlokasi di kampus 2 Kembang Arum IAIN Salatiga. Selain UKM yang telah saya sebutkan saya juga aktif dalam organisasi sebagai anggota dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Salatiga. Dalam hobi saya memiliki hobi yang berhubungan dengan sesuatu hal yang menantang. Selain olahraga beladiri, menulis adalah sesuatu yang menantang. Dengan menulis menjadikan saya lebih mudah dalam mengekspresikan segala hal, menulis juga dapat menyalurkan aspirasi, menghilangkan rasa penat dan dapat menyuarakan kebenaran. Bagi saya dengan menulis akan menghasilkan sebuah keajaiban. Saya memiliki rasa tertarik di dalam dunia tulis-menulis sejak saya berada di bangku sekolah dasar, tetapi saya mulai aktif menulis ketika saya menduduki kelas 2 Smk. Dan sejak saat itu saya mulai menjadikan menulis adalah sebagai hobi diantara hobi yangt lainnya. Saya juga mulai menulis puisi-puisi untuk mading dan mulai menulis di blog pribadi. Nama blog pribadi saya Ana98 dengan alamat anaanjarwati98.blogspot.com. Saya awalnya mulai mengisi blog pribadi dengan tugas-tugas dari sekolah karena memang diwajibkan untuk menulis di blog pribadi, dan kemudian baru mengisi dengan tulisan apa saja di luar tugas dari sekolah. Selain menulis adalah bagian dari hobi saya, saya juga memiliki hobi yang berhubungan dengan keindahan alam. Saya sangat takjub dan selalu terposana akan Kuasa Tuhan. Saya sangat menyukai dan merasa tertantang dengan mendaki gunung. Dengan saya mendaki gunung, saya selalu merasa lebih dekat pada Tuhan. Saya tidak pernah bosan untuk menikmati indahnya ciptaan Tuhan, walau mendaki gunung yang sama berulangkali. Karena bagi saya dalam setiap pendakian di gunung yang sama sekalipun saya dapat merasakan suasana dan pemandangan yang berbeda. Saya mendaki gunung bukan untuk merusak lingkungan, akan tetapi untuk lebih mengetahui Kuasa Allah Azza Wa Jalla yang mampu menciptakan keindahan tanpa batas. Saya mungkin bukan bagian dari para pencinta alam, namun saya lebih tepatnya saya adalah penikmat alam yang selalu rindu akan indahnya alam ini. Hingga detik inipun saya sedang merindukan keindahan alam ini yang memiliki keindahan tanpa batas. Selain memiliki hobi, saya juga memiliki cita-cita. Dan saya kerap bingung untuk menjawab pertanyaan seseorang yang menanyakan apa cita-cita saya. Kebingungan saya menjawab bukan disebabkan karena saya tidak memiliki sebuah cita-cita dalam hidup saya, melainkan karena banyaknya cita-cita yang saya miliki. Namun dari banyaknya cita-cita dalam hidup saya, sejak saya kecil saya tidak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pendidik atau guru. Begitupula hingga saya menduduki bangku di SMK N 1 Ngablak, saya juga tidak memiliki cita-cita yang sesuai dengan pendidikan yang sedang saya tempuh saat ini. Bahkan saya pernah mengatakan pada diri saya bahwa saya tidak akan menjadi seorang guru, karena bagi saya ketika menjadi seorang guru berarti saya akan dibayar oleh pemerintah dan itu merupakan uang rakyat. Justru saya sangat tertarik untuk menjadi seorang penulis islami, karena jika saya menjadi seorang penulis maka saya dapat menghasilkan uang secara mandiri dan tidak tergantung pada pemerintah. Bahkan saya dapat membantu pemerintah dengan uang yang saya miliki. Dan saya juga memiliki impian lain selain menginginkan menjadi seorang penulis, saya juga ingin menjadi seorang wirausaha. Cita-cita saya itu sedikit nyambung dengan jurusan yang saya pilih ketika berada di Smk. Kemudian cita-cita saya yang lain, saya sangat tertarik dengan dunia jurnalistik. Saya juga bercita-cita menjadi seorang wartawan ataupun jurnalis. Karena bagi saya, seorang wartawan dan jurnalis adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang sangat luas. Mereka memiliki pengalaman yang sangat luas karena mereka bersosialisasi dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam karakter yang dimiliki. Mereka juga adalah orang yang berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya, dan mereka tidak pernah ketinggalan zaman dalam segala aspek. Dan bagi saya sosok mereka adalah orang-orang yang tangguh dan pemberani. Saya juga memiliki cita-cita untuk menjadi seorang motivator yang dapat menjadi inspirasi bagi orang lain dan dapat membantu sesasama manusia. Selain itu saya juga menginginkan untuk dapat berkeliling gunung yang berada di Indonesia. Selain cita-cita yang sudah saya tuliskan di atas yang mungkin tidak sesuai dengan latar pendidikan dan hobi saya, saya juga memiliki hobi yang sesuai dengan pendidikan yang saya tempuh saat ini. Saat ini saya belajar di perguruan tinggi IAIN Salatiga prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang nantinya saya akan disiapkan untuk menjadi seorang pendidik atau seorang guru. Saya sangat tertarik dan terpanggil hati saya untuk mengabdikan sedikit waktu saya mengajar di wilayah terpencil yang berada di Indonesia. Saya sangat prihatin dengan pendidikan yang kurang merata di negeri ini, dan saya sangat ingin berada di tengah-tengah mereka dan menjadi setitik cahaya. Anak-anak yang tersentuh pendidikan namun kurang maksimal karena kurangnya fasilitas dan tidak adanya guru pengajar adalah sebuah motivasi bagi saya kenapa saya masih bertahan sampai saat ini untuk terus menuntut ilmu. Saya berharap ketika nanti saya diamanahkan untuk menjadi seorang guru, saya dapat mengabdikan sedikit waktu saya untuk adik-adik saya yang berada dalam wilayah yang terpencil.