Monday 12 October 2015

INGAT, jalan Tuhan

...Ketika semuanya terlihat tiada jalan lagi...ternyata di situlah terdapat banyak jalan-jalan yang perlu kita cari. Hanya terlihat tidak ada, bukanya memang tiada jalan. Keegoisan yang membutakan pikiran. Yang membuat buntu seolah-olah semuanya memang tiada jalan. Berpikirlah secara tenang..kalau masih tak bisa berpikir dengan hati yang setenang mungkin, cobalah keluarkan segala emosi. Bisa luapkan dengan tangisan..karena dengan menangis sama halnya kita telah melepaskan beban-beban yang membebani diri kita. Luapkan saja...menangislah. Walau dengan menanggis tidak dapat menyelesaikan masalah, tapi dengan menangis membuat hati kita terasa lebih plong. Kemudian, berpikirlah positif dengan Tuhan. Bahwa Tuhan punya begitu banyak jalan. Kalau memang Tuhan tidak punya jalan bagimu jangan kau panggil Dia Tuhan. Kalau memang kau pikir Tuhan tidak dapat menyelesaikan permasalahanmu jangan kau menyembahnya, karena Dia bukan lah Tuhan. Tuhan Maha Mendengar segala sesuatu. Dan barang siapa meminta pada Tuhan pasti akan di kabulkanNya. Itu janji Tuhan. Asal kita dekat dengan Tuhan. ..Permasalahannya adalah seberapa dengan Tuhan kita saat ini? Tuhan sudah banyak memberi sedangkan kita terlalu bayak mennuntut denga Tuhan. Semoga kta menjadi pribadi yang tabah, kuat, sabar. Dan menjadikan Tuhan lah satu-satunya tempat untuk berkeluh kesah dan bercerita. Karena hanya Dia lah Yang Maha Memberi Pertolongan.

Thursday 8 October 2015

TERSESAT DI JALAN KEBENARAN

... Terkadang aku ingin pasrah dengan keadaan, tetapi terkadang aku juga berpikir ulang bahwa aku tak pantas untuk pasrah begitu saja. Aku yakin dengan pilihan yang aku pilih, Aku yakin ini pilihanku atas keridhoan Tuhan. Aku percaya ada hikmah di balik semua ini. Aku di sini bukanlah sebuah kebetulan semata, tapi Tuhan telah merencanakan yang terbaik bagiku. Aku adalah anak lulusan SMK N. Aku mengambil jurusan Tata Niaga atau Pemasaran. Dan sekarang Aku bersekolah di IAIN Salatiga. Awal Aku memasuki perkuliahan, Aku sempat ingin pasrah dan menyesal. Aku bahkan berpikir bahwa Aku telah salah memilih sekolah. Tetapi semakin lama Aku berpikir. Memang benar Aku telah tersesat, bagaimana tidak. Dulu Aku sama sekali tidak pernah belajar bahasa Arab, atau sekedar menghapal suratan-suratan pendek. Dan sekarang aku harus berhadapan dengan Bahasa Arab dan Di wajibkan untuk menghapalkan surat-surat pendek, jika ingin lulus. Aku sebenarnya merasa agak keberatan, dan bahkan sangat keberatan. Aku di sini memulai semuanya dari 0 besar. Benar-benar Aku harus memulainya dari awal. ...Tuhan, Engkau telah membawaku di jalan yang benar-benar menyesatkanku. Aku benar-benar tersesat di jalan yang BENAR. ...Mungkin inilah yang dinamakan pembelajaran. Aku benar-benar belajar di sini. Aku berusaha semampu dan sebisaku. Masalah hasil kembali lagi Aku serahkan kepada yang di atas sana. Aku bersyukur aku telah tersesat di sini, telah tersesat di jalan ini.