Sunday 26 April 2015

BAHAGIA ITU SEDERHANA

...Bahagia itu sederhana. Bahagia itu simple saja. Tersenyumlah maka kamu akan bahagia. Jangan buat kebahagiaanmu begitu mahal. Karena dengan itu anda akan menjadi orang yang jarang berbahagia. Buatlah hal-hal sederhana itu membahagiakanmu. Maka anda akan selalu berbahagia. Jangan hanya buat yang mewah saja yang membahagiakan hatimu. Buatlah hal-hal sederhana mampu membawa tawa dan riangnya hatimu. Syukuri segala nikmat Tuhan. Mulai dari yang sederhana. Jika kita adalah orang yang pandai bersyukur insyaalloh kita akan menjadi orang yang mudah untuk mendapatkan kebahagiaan. Orang yang sulit berbahagia ialah karena ketidak syukuran mereka akan nikmat Tuhan sehingga bahagia mereka begitu mahal. Jika ukuran bahagia adalah rumah bertingkat, jika ukuran bahagia anda adalah mobil mewah, jika ukuran bahagia anda adalah berlimpahnya materi. Maka anda adalah orang yang terlalu tinggi menetapkan kebahagiaan dan mungkin anda adalah orang yang sulit berbahagia. Bahagia itu mudah. Jangan membuatnya begitu sulit dan mahal. Pastikan hal-hal kecil itu mampu membuat anda tersenyum. Bersyukurlah terhadap Tuhan atas apa yang kita miliki saat ini. Apapun yang kita miliki saat ini syukuri dan syukuri. Jadi kaya bukan ukuran bahagiamu, jadi harta bukan tujuan bahagiamu. Dan anda menjadi orang yang selalu berbahagia. Bukan hanya di saat ada. Bukan hanya di saat kaya saja. Anda adalah orang yang berbahagia sebelum anda menjadi kaya. Jadi kesuksesan anda bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan anda. Mulai sekarang permudah bahagia kita. Sederhanakan bahagia kita. Insyaallah kita akan menjadi orang yang selalu bahagia apapun keadaan kita saat ini.

ana98: Kesulitan harus di jalani

ana98: Kesulitan harus di jalani

KESALAHAN ITU WAJAR

...Kesalahan adalah hal biasa. Kesalahan adalah hal yang wajar dilakukan oleh kita sebagai manusia. Karena manusia memanglah tempatnya salah dan lupa. Tak ada manusia tanpa dosa, siapapun Ia. Begitu juga tak ada manusia yang selalu benar siapa pun Ia. Bersikaplah wajar dengan kesalahan yang di perbuat. Entah diperbuat oleh diri kita sendiri atau orang lain. Jangan pula menertawakan dan bangga akan kesalahan. Entah kesalahan diri kita sendiri atau kesalahan orang lain. Kesalahan adalah untuk diperbaiki..bukan untuk hinaan, atau bahan membanding-bandingkan. Kesalahan memanglah wajar. Jika dilakukan tak berulang karena kesalahan itu terjadi karena ketidaktahuan. Tapi akan menjadi sangat tidak wajar ketika kesalahan itu terus dilakukan secara berulang dengan kesengajaan. Jangan terlalu memaafkan kesalahan diri pribadi kita sendiri. Terlalu sering kita memaafkan setiap kesalahan yang kita lakukan dan secara berulang memaafkan maka kesalahan akan terjadi berulang dan berulang sehingga kita tak pernah menemukan ujung kebenaran. Bukan manusia jika tanpa salah dalam hidupnya, tapi bukan juga manusia jika tak dapat membedakan mana salah dan mana benar. Di mana baik dan dimana keburukan. Jangan pernah menghina kesalahan orang lain, jangan pernah mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Dan jangan pernah mengumpat seseorang yang berbuat kesalahan... Seperti kita adalah manusia tanpa dosa. Kesalahan adalah untuk perbaikan. Seseorang yang melakukan kesalahan berarti Ia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya ke tahap yang lebih baik. Seseorang yang pernah melakukan kesalahan adalah orang yang berpeluang untuk menuju sebuah kebenaran. Jadi kesalahan adalah cerminan. Dengan kesalahan akan tercipta sebuah kebenaran dengan mengetahui sebab dimana letak kesalahan. Semoga kita dapat menjadi manusia yang celat tangap akan kesalahan sehingga kita dengan cepat pula segera memperbaiki setiap kesalahan dan menjadi pribadi yang lebih tahu akan kebenaran. Amin.

Jika sudah tak mampu lagi

...Tuhan, . Semoga kita senantiasa menjadi manusia yang selalu memperbaiki diri. Agar kami menjadi insan yang lebih baik setiap waktunya. Setidaknya kami tidak menambah kemaksiatan yang ada. Setidaknya kami tidak memperparah kemaksiatan yang terlanjur kami perbuat. Setidaknya kami tidak menambahkan buliran-buliran dosa besar dalam setiap nafas kami. Setidaknya kami dapat berbuat kebaikan di samping dosa-dosa yang terlanjur kami perbuat. Setidaknya kami masih melakukan kebaikan di samping bejatnya kami. Kami masih sempat menolong dan membantu di sela-sela kesibukan mengumpulkan dosa. Semoga kami masih mempunyai belas kasihan di samping kerasnya hati kami. Semoga kami masih bisa menebarkan berkah kebaikan di sela-sela kesombongan kami. Semoga kami dapat berguna di samping kami yang banyak merusak segala kebaikan. Semoga masih ada setitik pahala di dalam lautan lumpur dosa. Semoga masih ada setitik cahaya dalam gelapnya dosa-dosa. Jika kami tak mampu sedikit tersenyum setidaknya kami tidak sinis terhadap siapapun. Jika kami memang sudah tak bisa berkata dengan baik setidaknya jangan menambah dosa dengan pembicaraan yang menyakitkan hati. Jika kami tak mampu lagi membuat orang bahagia setidaknya kami jangan pernah melukai hatinya. Jika kami sudah tak mampu lagi membuat orang lain tertawa di atas penderitaanya jangan sampai kami adalah orang yang menambah beban di pundaknya. Jika kami memang tak mampu lagi mengharhai orang lain setidaknya kami jangan sampai merendahkan harga diri orang lain. Tuhan... Betapa buruknya kami, betapa busuknya hati kami, betapa jeleknya jiwa-jiwa kami, Izinkan buruknya kami busuknya kami dan betapa jeleknya kami hanyalah milik kami tanpa ada satu mahkluk pun yang ikut rugi dan menanggung kekurangan kami. Semoga keburukan kami tak menjadi penghalang kebaikan kami. Semoga kerasnya hati kami tak meleburkan kelembutan hati kami. Semoga dosa kami tak menjadikan penghalang bagi pahala kebaikan kami. Syukron...

Friday 17 April 2015

Tau ah

... Terkadang orang yang besar omongnya, orang yang besar cakapnya. Terkadang tak sesuai dengan omongnya yang besar. Ada yang justru menutupi kekurangan itu dengan cakapnya yang besar. Ngomong besar ada 2. Ada yang benar2 besar tpi ada yang justru sok besar. Entah apa alasan yang terakhir ini. Yea sok besar. Mungkin ada beberapa alasan untuk mereka. Hhe

Monday 13 April 2015

Jadi apa jadinya Indonesia

...Jadi Apa Indonesia Ketika jejujuran tak lagi ada Ketika kebohongan adalah biasa Ketika kebenaran dipandang sebelah mata, dan Ketika kebenaran dianggap luar biasa Asusila dan etika tak lagi sama Tercipta negeri dengan bobroknya asusila dan etika. Bukan tercipta pemimpin yang memimpin...Lama-lama kok jadi pemimpin yang terpimpin. Oleh siapa?? Harta, pangkat, dan derajat Rakyat adalah yang utama Bukan anggap rakyat adalah beban semata. Rakyat jadilah rakyat Ikut membangun bumi tercinta Jangan sebagai benalu tanpa usaha Jika pemimpin baik, rakyat berhati baik....Kita bisa ciptakan yang terbaik. Pemimpin bermuka dua, ganas memangsa Rakyatnya serigala buas mencekam Apa jadinya?? Jadi apa Indonesia?? Jadi apa jadinya??

Menanti keajaiban...apa salahnya

...Seperti orang bodoh yang menunggu akan keajaiban. Tapi Tuhan...aku pasrahkan semua ini kepadaMu. Aku hanya bisa pasrah akan semua yang akan terjadi nanti. Aku hanya orang bodoh yang menunggu akan ada keajaiban nanti. Tuhan beri aku setitik saja keajaibanMu. Sedikit saja keajaiban padaku. Tapi Engkau Maha Tahu atas segalanya. Engkau memberi bagi siapa saja yang ingin Kau beri dan tidak sama sekali bagi Ia yang tidak Engkau kehendaki. Kita seorang insan hanya bisa merencanakan dan ketetapan takdir hanya di tanganNya. Tuhan Engkau tahu usahaku Engkau tahu apa yang ada dalam hatiku. Berharap akan keajaiban Tuhan. Bukanlah hal bodoh yang sia-sia. Ketika sudah tak tahu akan berbuat apa. Sebenarnya simple saja....pasrahkan semua pada Tuhan. Karena hanya kepadaNyalah kerumitan akan berakhir dengan kemudahan. Menanti sebuah keajaiban apa salahnya?? ;)

Tuhan hilangkan khawatirku

... Aku yakin tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan. Aku dengan segala ketakutan yang menyelimuti hatiku. Ketakutan ini cukup dengan beribu alasan. Ya Allah...damaikanlah hatiku. Yakinkan lah bahwa hidayahMu akan datang padaku. Tuhan....tenangkanlah jiwaku..beri aku pengertian yang baik. Hilangkanlah segala rasa khawatirku Tuhan. Bahwa ada Engkau yang temani Aku di saat aku kesusahan. Tuhan.....hanya kepadaMu lah sebaik-baiknya tempat ku bergantung. Ku gantungkan segalanya atas namaMu Tuhan. Damaikanlah hatiku tenangkan jiwaku Tuhan. Tak pernah ada ketidak mungkinan jika bersandar padaMu. Aku dengan segala harapku. Aku dengan keyakinanku bahwa semua hal selalu ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Aku berdoa Ya Tuhan. Berikanlah aku ridhoMu sehingga apa yang aku lakukan atas keridhoanMu..dan selalu mengandung berkah di dalamnya.

Sunday 12 April 2015

Berharap akan ada keajaiban

...Tuhan maafkanlah Aku Tuhan. Terkadang Aku menyalahkanMu. Padahal semua yang terjadi adalah salah dariku. Tuhan mungkin ini memanglah takdirku harus seperti ini. Maaf kanlah Aku Ibu...Maafkanlah Aku Bapak bila nanti aku mengecewakanmu. Maafkanlah Aku Ibu Guruku tercinta jika nilaiku tak sesuai harapanMu. Aku sudah berusaha sebisaku. Aku pun berdoa dengan air mata. Tapi kita tak pernah tahu apa rencanaNya. Maafkanlah aku untuk semuanya. Haruskah 3 tahun yang lalu akan terulang lagi. Aku tak bisa melihat senyum di bibir orangtuaku. Hanya kecewa yang mereka simpan dalam hati.

Thursday 9 April 2015

Nilai UN bukan hal yang terpenting.

..Sebenarnya saya tidak terlalu suka dengan berlomba-lomba mendapatkan nilai UN tertinggi. (Mungkin karena saya tak terlalu pandai xxi) Saya setuju jika kita harus melakukan yang terbaik. Saya sependapat dengan Anda jika kita harus berusaha semaksimal mungkin. Tapi saya sangat menyayangkan jika harus menghalalkan segala cara. Memang benar banyak jalan menuju roma. Tapi jangan lupa kejujuran adalah hal yang utama. Indonesia sudah banyak orang pintar. Sana-sini banyak orang pandai. Entah pandai dalam hal apa. Tapi Indonesia krisis akan orang jujur. Jujurr...suatu hal sederhana, simpel, tapi cukup menjebak iman. Buat apa nilai UN bagus...tapi bukan karena kejujuran. Ada yang lebih penting dari nilai yaitu sebuah proses. Bagaimana kita bisa mendapatkan nilai itu? Menurut saya nilai adalah bonus. Tapi bukan nilai akhir dari sebuah perjuangan. Kalau hanya nilai dijadikan hasil akhir sangat percuma. Sikap dan mental yang paling utama. Di manakah Indonesia akan dibawa? Tinggal bagaimana generasi muda Indonesia.