KEUTAMAAN
BERDOA
Doa
secara harfiah berarti memohon, dikenal juga dengan istilah dakwah. Sehingga doa bisa
juga berarti mengajak atau mengundang agar datang. Doa dapat diartikan pula sebagai permohonan secara langsung kepada
Allah SWT, agar diberi kemudahan, kesehatan, keberkahan, dan jalan keluar dari
segala kesulitan.
Sementara
doa yang berarti mengundang, hadir atau mengajak dilakukan dengan cara
menghadirkan arti-arti dari sifat Allah SWT yang berjumlah 99 dalam asmaul
husna yang diterapkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Allah SWT
berfirman:
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka
bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S.
Al-Araf :180)
Sebagai
seorang makhluk ciptaan-Nya, kita sangat tergantung kepada-Nya dalam segala hal
dan urusan, baik urusan di dunia maupun di akhirat kelak. Kita sebagai seorang
manusia memiliki banyak permohonan, rencana, cita-cita dan harapan. Guna
tercapainya harapan dan cita-cita, selain berusaha dan tawakal kita sebagai
seorang insan yang lemah juga tak lupa agar selalu berdoa kepada Allah SWT.
Karena kita hanyalah seorang hamba, dan segala keputusan berada mutlaq di
tangan-Nya, jadi berdoa adalah kunci utama.
Dalam
berdoa hendaknya kita meletakkan doa di atas segalanya, bukan berarti kita
menghabiskan hidup hanya dengan berdoa tanpa usaha. Maksud dari pernyataan
tersebut ialah bahwa kita hendaknya meletakkan doa adalah yang utama atau dalam
posisi yang pertama, baru kemudian usaha, ikhtiar, dan tawakal. Berdoa
diposisikan sebelum kita berusaha, karena dalam kita menjalankan kehidupan
sehari-hari diawali dengan doa. Bukankah sebelum kita makan hendaknya kita
berdoa terlebih dahulu, baru kita bisa merasakan nikmatnya makanan yang
disajikan. Bukankah ketika kita akan keluar rumah, kita juga hendaknya berdoa
terlebih dahulu sebelum menjalankan kegiatan dan aktivitas di luar rumah.
Dalam berdoa
dan memohon kepada Allah SWT hendaknya kita harus memiliki keyakinan penuh
bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita. Kita harus percaya bahwa Allah
tidak akan mengingkari janjiNya. Dan ketika Allah belum mengabulkan doa-doa
kita saat ini, yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita suatu saat
nanti, di saat dan waktu yang tepat. Dan ketika tidak terkabul jua,
berhusnuzonlah kepada Allah SWT bahwa Allah telah menyiapkan ganti yang lebih
baik. Jadi, jangan mengukur kadar manusia dengan kadar Tuhan, karena Allah SWT
Yang Maha Mengetahui segalanya dan hal yang menurut kita baik bagi kita belum
tentu adalah baik untuk kita, dan pilihan Allah adalah pilihan yang terbaik
bagi hamba-hambaNya. Allah SWT berfirman dalam surat (Al-Baqarah: 186)
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya tentang Aku
kepadamu, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka
itu memenuhi segala (perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar aku
agar mereka selalu dalam kebenaran”.
KEUTAMAAN
BERDOA
Doa
secara harfiah berarti memohon, dikenal juga dengan istilah dakwah. Sehingga doa bisa
juga berarti mengajak atau mengundang agar datang. Doa dapat diartikan pula sebagai permohonan secara langsung kepada
Allah SWT, agar diberi kemudahan, kesehatan, keberkahan, dan jalan keluar dari
segala kesulitan.
Sementara
doa yang berarti mengundang, hadir atau mengajak dilakukan dengan cara
menghadirkan arti-arti dari sifat Allah SWT yang berjumlah 99 dalam asmaul
husna yang diterapkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Allah SWT
berfirman:
“Hanya milik Allah asmaul husna, maka
bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah
orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S.
Al-Araf :180)
Sebagai
seorang makhluk ciptaan-Nya, kita sangat tergantung kepada-Nya dalam segala hal
dan urusan, baik urusan di dunia maupun di akhirat kelak. Kita sebagai seorang
manusia memiliki banyak permohonan, rencana, cita-cita dan harapan. Guna
tercapainya harapan dan cita-cita, selain berusaha dan tawakal kita sebagai
seorang insan yang lemah juga tak lupa agar selalu berdoa kepada Allah SWT.
Karena kita hanyalah seorang hamba, dan segala keputusan berada mutlaq di
tangan-Nya, jadi berdoa adalah kunci utama.
Dalam
berdoa hendaknya kita meletakkan doa di atas segalanya, bukan berarti kita
menghabiskan hidup hanya dengan berdoa tanpa usaha. Maksud dari pernyataan
tersebut ialah bahwa kita hendaknya meletakkan doa adalah yang utama atau dalam
posisi yang pertama, baru kemudian usaha, ikhtiar, dan tawakal. Berdoa
diposisikan sebelum kita berusaha, karena dalam kita menjalankan kehidupan
sehari-hari diawali dengan doa. Bukankah sebelum kita makan hendaknya kita
berdoa terlebih dahulu, baru kita bisa merasakan nikmatnya makanan yang
disajikan. Bukankah ketika kita akan keluar rumah, kita juga hendaknya berdoa
terlebih dahulu sebelum menjalankan kegiatan dan aktivitas di luar rumah.
Dalam berdoa
dan memohon kepada Allah SWT hendaknya kita harus memiliki keyakinan penuh
bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita. Kita harus percaya bahwa Allah
tidak akan mengingkari janjiNya. Dan ketika Allah belum mengabulkan doa-doa
kita saat ini, yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita suatu saat
nanti, di saat dan waktu yang tepat. Dan ketika tidak terkabul jua,
berhusnuzonlah kepada Allah SWT bahwa Allah telah menyiapkan ganti yang lebih
baik. Jadi, jangan mengukur kadar manusia dengan kadar Tuhan, karena Allah SWT
Yang Maha Mengetahui segalanya dan hal yang menurut kita baik bagi kita belum
tentu adalah baik untuk kita, dan pilihan Allah adalah pilihan yang terbaik
bagi hamba-hambaNya. Allah SWT berfirman dalam surat (Al-Baqarah: 186)
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya tentang Aku
kepadamu, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka
itu memenuhi segala (perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar aku
agar mereka selalu dalam kebenaran”.