Friday 26 August 2016

MENGAPA "BISSMILLAHIRRAHMANIRROHIM?"



Mengapa Bissmillahhirrahmanirrahim?
Bissmillahhirrahmanirrahim,
Hampir semua ummat Islam sudah hafal betul dengan makna ayat tersebut, bahkan hafal di luar kepala. Dalam segala tindakan-tindakan kita juga diharuskan mengucap ayat di atas sebelum melakukan segala tindakan, karena akan sia-sia semua perbuatan baik yang tidak kita niatkan atas nama Allah SWT.  Makna dari ayat di atas ialah”Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang sebenarnya memiliki makna apa? Terkadang saya memiliki pertanyaan-pertanyaan konyol mengapa Tidak dibalik saja mengapa Rahman terletak sebelum kata Rahim?
Ketika itu, dalam mata kuliah sedang membahas mengenai sifat-sifat Allah SWT. Banyak pertanyaan-pertanyaan mahasiswa dan mahasiswi yang cukup kritis dan mendalam. Sebelum saya menjelaskan bab di atas, perlu kita ketahui bahwa kita boleh ingin tahu bahkan diwajibkan untuk mempelajari Al-Quran dan Agama Islam secara lebih mendalam. Akan tetapi ada batasan-batasan yang kita tidak bisa mengetahuinya kecuali hanya Allah SWT dan tidak boleh kita pertanyakan. Mengenai ayat “Bissmillahirrahmanirrahim” mengapa Allah memilih ayat tersebut dengan penulisan Rahman dan baru kata Rahim. Mungkin itu hanyalah Tuhan yang tahu jawabannya. Kita boleh berpikir kritis dan mendalam, akan tetapi dalam mempelajari agama ada batasan-batasan kita sebagai manusia dan hanya Allah lah yang mengetahui jawabannya.
Jika ditangkap dengan logika, mengapa sifat Allah Ar-Rahman dalam ayat “bissmillahhirrahmanirrahim” ditulis terlebih dahulu sebelum Ar-Rahim. Sifat Allah SWT Ar-Rahman ialah memiliki arti bahwa Allah memiliki sifat yang melekat pada diriNya yaitu, Maha Pengasih. Allah adalah Maha Pengasih kepada semua makhluknya, entah yang tunduk padaNya atau bahkan yang ingkar terhadapNya, entah manusia, binatang maupun tumbuhan. Allah yang Maha Pengasih, mengasihi semua makhluk di dunia ini baik semut-semut kecil di sawah maupun binatang-binatang kecil tak kasap mata. Karena sifatNya tersebut Tuhan telah membiarkan dan tetap memberi nikmat kepada hambaNya yang bahkan tidak mempercayaiNya. Tuhan masih memberikan nafas dan makanan yang berlimpah sekalipun mereka adalah orang-orang yang tidak menyembahNya. Allah tetap memberikan nafas, walau terkadang hambaNya lebih sibuk dengan dunianya dan lupa mendirikan kewajibannya. Jadi jangan lagi kita bertanya kepada Tuhan, mengapa orang-orang yang tidak menyembahNya bahkan sudi mengucap namaNya, saat ini masih diberikan nikmat harta, jabatan, maupun segalanya. Bahkan tak jarang mereka lebih kaya dan banyak harta dibandingkan dengan yang selalu rajin menyembahNya. Ketika Allah tidak disertai dengan sifat RahmanNya, mungkin saya sendiri entah masih ada di dunia ini atau tidak. Buktinya, Allah tetap memberikan saya nikmat, baik berupa nafas, kesehatan, dan kenikmatan yang lain saat ini. Sudah berapa sering saya melalaikan Tuhan, sudah berapa sering saya tanpa sadar telah menduakan Tuhan, sudah berapa banyak dosa yang aku sengaja lakukan dalam hidup ini, akan tetapi Allah dengan Ar-RahmanNya saya masih merasakan nafas hingga detik ini.
Selanjutnya ialah Ar-Rahim, selain Maha Pengasih Allah juga Maha Penyayang. Jika dengan sifat Maha PengasihNya Allah mengasihi semua makhluk ciptaanNya, dengan sifat Allah Ar-Rahim ditegaskan bahwa Allah SWT hanya menyayangi orang-orang tertentu saja. Allah memiliki welas asih terhadap semua makhluknya, akan tetapi Allah hanya menyayangi orang-orang yang senantiasa dekat denganNya. Betapa beruntung orang-orang yang mendapat rasa sayang dari Allah SWT ini, karena selain memberikan nikmat dunia Allah juga menjanjikan nikmat dalam kehidupan akhirat. Orang-orang senantiasa dekat denganNya, akan mendapatkan kenikmatan baik di dunia maupun akhirat kelak.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa dalam mempelajari urusan agama kita memiliki batasan-batasan dan hanya Allah lah yang mengetahui segala rahasia. Dan semoga kita menjadi manusia yang senantiasa dalam pelukan sayangNya, dan mendapatkan kebahagiaan dan nikmat di dunia dan di akhirat nantinya. AminJ

SAKIT HATI TERHADAP ORANGTUA



Ketika Sakit Hati Terhadap Orangtua
Pernahkah anda sakit hati? Tetapi bukan kepada teman, kerabat, atau hanya tetangga. Bukankah kita juga pernah sakit hati karena orangtua? Loh kok bisa? Orangtua memiliki banyak cara menunjukkan rasa sayang kepada anak-anaknya, dan entah karena rasa kecewa atau hal lain orangtua melontarkan kata-kata yang membuat rasa sakit hati.  Memang sebaiknya orangtua dalam berbicara juga harus tetap menjaga apa yang akan diucapkan, jangan sampai membuat hati anak menjadi terluka sehingga bisa melampiaskan sakit hatinya dengan hal-hal yang negatif. Akan tetapi, di luar semua itu orangtua sebenarnya memilliki harapan besar terhadap kita, dan kita sebagai anak terkadang tidak dapat mewujudkan semua harapan orangtua.
Kita sebagai anak, seharusnya jangan terlalu mengambil pusing dengan omongan orangtua yang mrnyakitkan. Kata-kata yang terkadang terdengar tak mengenakkan hati, dapat menjadi penyemangat bagi kita untuk membuktikan bahwa kita juga bisa menjadi manusia yang berguna nantinya. Terkadang juga terdengar kata-kata yang berisi doa buruk dari orangtua, tetapi yakinlah sebenarnya orangtua kita mengucapkan doa tersebut tidak sampai dalam hati, dan  orangtua memiliki harapan bahwa anaknya akan menjadi anak yang dapat membahagiakan orangtua.
Anak mana yang tidak ingin membahagiakan orangtuanya? Saya yakin, orang yang normal pasti memiliki impian dan keinginan untuk membahagiakan orangtuanya. Tetapi terkadang, impian dan harapan tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan. Berbicara mengenai kebahagiaan orangtua, ada banyak hal yang dapat mendatangkan kebahagiaan pada diri orangtua. Ada orangtua yang mudah bahagia, ia tidak perlu memmerlukan harta yang berlimpah dari anaknya, atau barang-barang mewah dari anaknya akan tetapi dia sudah cukup bahagia dengan melihat anaknya memberikan kasih dan sayang padanya. Ada pula orangtua yang mengukur kebahagiaan anak dengan ukuran material, dan akan merasa senang jika anaknya memberikan limpahan harta terhadapnya. Sebuah hal wajar jika orangtua menginginkan limpahan harta dan kasih sayang dari anaknya, tetapi sebaiknya orangtua juga memahami kondisi kehidupan anaknya dan jangan sampai anak menjadi tertekan karena tuntutan orangtua yang tidak dapat dipenuhi oleh seorang anak.
 Tidak ada orangtua yang menginginkan penderitaan bagi anak-anaknya, begitu pula tidak ada seorang anak yang tidak ingin membahagiakan orangtuanya. Kita sebagai anak jadilah anak yang baik, jika tidak bisa menjadi anak yang baik setidaknya kita jangan menyimpan dendam terhadap perkataan-perkataan orangtua yang terkadang menyekitkan. Dan jika kita tidak dapat membahagiakan orangtua kita, setidaknya kita jangan menambah beban penderitaan bagi orangtua kita.
Dan bagi orangtua, menjaga perkataan adalah lebih baik dan jika anda memang sudah terlalu bosan karena anak anda mungkin terlalu nakal dan susah dinasehati, bersabar dan mendoakan mungkin lebih baik. Dan jangan menyalahkan sepenuhnya sifat-sifat jelek seorang anak sepenuhnya karenanya, karena pola pengasuhan sangat mempengaruhi karakter dan sifat seorang anak.
Semoga kita sebagai anak bisa menjadi seperti apa yang diharapkan orangtua kita, dan semoga orangtua kita bukanlah orangtua yang mengukur kasih sayang dan kebahagiaan dengan harta semata. AminJ

Wednesday 24 August 2016

Menikah dan Masalah



Assalamualaikum sob, semoga selalu ceria dan bahagia ya?
Kali ini saya akan menulis mengenai pernikahan sob, tulisan ini perlu sekali buat para jomblo di muka bumi ini. Xixi,
Status saya memang masih single sob, bukan janda juga. Saya sama sekali belum pernah melakukan pernikahan atau perkawinan, iya lah kalau menikah juga mau menikah dengan siapa??emb. . .(belum nemu.com)
Akan tetapi saya selalu mengambil banyak pelajaran dari setiap masalah orang lain sob, maksudnya masalah-masalah orang lain yang muncul setelah pernikahan dilangsungkan. Terkadang saya tidak sengaja maupun secara sengaja mendengar curhatan-curhatan seseorang mengenai permasalahan yang timbul setelah menikah. Jadi, jika anda mengatakan bahwa takut untuk menikah karena dengan menikah akan menambah masalah anda, ucapan anda tidak seluruhnya salah sob. Hanya saja anda telah salah menyikapi sebuah masalah, bukankah memang selama ini kita selalu dihadapkan dengan masalah demi masalah?so, don’t worried to married. . .
Dan melanjutkan mengenai pernikahan, terkadang saya mendengar cerita yang tidak indah dalam bingkai pernikahan yang katanya suci itu. Tetapi dapat saya simpulkan dan menarik benang merahnya, saya selalu yakin dengan Tuhan yang saya sembah. Dan Allah telah menjanjikkan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik, dan sebaliknya. Jadi, suami dan isteri kita kelak adalah cerminan diri kita sendiri. Ketika saya takut akan masalah setelah pernikahan, mungkin tidaklah usah saya menikah jika saya takut akan ada masalah datang setelahnya. Karena seindah-indahnya kehidupan tak kan ada yang lebih indah selain sebuah ujian.
Dan banyak pula orang baik akan tetapi mendapatkan pasangan yang justru sebaliknya? What’s wrong? I do no but im sure about Allah knowing what the best for we.  Dan selama ini, menurut pengamatan saya, hhe. . .pasti ada yang salah di sana. Mengapa orang baik-baik mendapat pasangan yang justru sebaliknya. Apa benar ia mendapatkan jodohnya memang sudah dengan cara-cara yang benar dan diridhoi Allah Swt? Apakah mungkin Allah akan tega melihat hamba yang Ia cintaiNya sengsara? Dan apakah ia mendapatkan jodohnya atas restu kedua orang tuanya? We must  remember, kita harus eling ya bahwa restu Tuhan tergantung dengan restu kedua orangtua kita. Semoga para jomblo kelak setelah baca ini tulisan jangan takut nikah ya, dan semoga mendapat jodoh yang terbaik. Amin
Dan ada lagi hal yang dapat saya pelajari, yaitu dalam bahtera rumah tangga kita harus memupuk rasa kasih sayang dan rasa saling pengertian serta rasa saling percaya itu sangatlah dibutuhkan. Kita jangan hanya ingin dimengerti tetapi kita juga harus saling mengerti. dan dalam menyelesaikan masalah sebaiknya hindari dengan kata-kata dan nada-nada yang terlalu keras atau misuh-misuh tidak jelas ya(biasanya ibu-ibu ni, hhe). Hendaknya kita menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang memang cara yang baik. Dalam agama Islam sudah diajarkan bagaimana seorang suami atau isteri menyelesaikan masalah rumah tangganya. Yang pasti jika anda wanita baik-baik dan mengerti agama, anda sudah tahu bagaimana anda bersikap sebagai seorang isteri dan ibu yang baik. Begitupula sebagai seorang suami, anda harus lebih tahu bagaimana anda membimbing dan mau dibawa ke mana keluarga anda nantinya. Ok
Sudah dulu bahasan kali ini, silahkan tanggapan anda sob atau komentar anda ya? Negara ini kan negara bebas berpendapat. Assalamualaikum wr.wb. Bye.

INDONESIA BUKAN NEGARA ISLAM



Assalamualaikum sob, semoga anda selalu dalam keberkahan dan keridhoan Tuhan. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas mengenai “Keberagaman Nusantara”.
Kita memang hidup dalam negara dengan keanekaragaman suku dan budaya  sob. Dan ini fakta sob, its true story. Hhe. Bicara soal keberagaman Indonesia ini sob, serasa tiada akhirnya. Jangankan keberagaman kita se-Indonesia, antara daerah tempat tinggal saya saja sudah penuh dengan keberagaman budaya dan bahasa. Sesama bahasa Jawa saja memiliki banyak ciri logat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Subhanallah. . .
Kita hidup aman, damai, dan tenteram sob di sini. Bagi kami keberagaman tak menjadi masalah bagi kami, karena inilah Indonesia bagi kami. Kami belajar mengerti, menghargai, dan menghormati. Jangan terlalu memperjelas perbedaan antara kami sob, kami memang rdiri dari beranekaragam suku, budaya, agama, dan bahasa akan tetapi kita satu hati dan sejiwa, yap kami adalah Indonesia.
Saya tulen lahir beragama Islam, dan saya sadar bahwa saya adalah hidup di sebuah negara yang tidak 100% memeluk agama Islam, dan Indonesia bukanlah negara Islam. Mungkin mayoritas rakyat Indonesia memanglah memeluk agama Islam, akan tetapi jangan sampai kita salah mengartikan bahwa Indonesia adalah negara Islam. Dalam negara ini juga mengakui agama lain selain Islam, yaitu Budha, Kristen, Katholik, dan Hindu. Dan selain 5 agama tersebut, dianggap adalah sebuah aliran saja. Saya insyaallah adalah seorang muslim, akan tetapi saya tidak membenarkan bahwa semua orang di Indonesia haruslah memeluk agama yang saya peluk. Karena jika begitu, saya telah melanggar HAM orang lain. Negara ini adalah negara bebas berpendapat, begitupula dengan memilih agama apa yang akan anda peluk. Yang terpenting adalah jangan sampai anda melanggar Pancasila sila pertama yang berbunyi”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sebagai warga negara Indonesia kita haruslah berketuhanan Yang Maha Esa, siapa Tuhan kita? Dan karena saya adalah seorang muslim, maka tuhan saya adalah Allah SWT.
Mayoritas warga negara Indonesia adalah memeluk agama Islam, ini sering di salah artikan seakan-akan kita hidup dalam negara Islam. Kita harus ingat sob, kita ini hidup di Indonesia, yang mengakui adanya 5 agama. So, kita sebagai umat muslim jangan seakan-akan kita menjadi Tuan bahkan berlagak seperti Tuhan, dan membawa hukum haram bagi mereka yang memeluk agama di luar agama Islam. Semua orang yang tinggal di Indonesia memiliki hak yang sama, entah mengakui dirinya muslim, prostetan, atau sebagainya. selain memiliki hak yang sama, semua warga Indonesia juga berhak mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama di negerinya sendiri. Tidak lain dalam masalah politik, semua warga negara Indonesia juga mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal berpolitik. Jadi, rasanya kok jadi aneh jika ada orang yang demo jangan memilih pemimpin yang bukan dari golonganmu. Maaf, ini kita tinggal di Indonesia sob.  .  .apapun agama kita, kita tinggal dalam bingkai Indonesia. Saya rasa, yang terpenting dalam memilih seorang pemimpin, karena kita tinggal di negara Indonesia. Jika setiap golongan agama kita mengharuskan yang menjadi pemimpin adalah dari golongannya, wah berantakan ini negara. Its not Indonesia. Jadi bukan lagi pertanyaan, apa agama anda, akan tetapi seberapa mampukah Ia memimpin sebuah negara, serta berani dan jujurkah dia? Walaupun pemimpin di hari esok bukanlah seorang muslim, no problem. . .yang terpenting beliau adalah orang yang memiliki jiwa-jiwa islamiah.
Jika anda adalah termasuk seseorang yang mengharuskan setiap pemimpin negara kita adalah seorang muslim, rupanya anda harus banyak belajar lagi mengenai Indonesia. Anda perlu belajar lagi mengapa dalam Pancasila sila pertama telah diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa’ saja,  tanpa ada “syariat Islamnya” di sana?
Kita adalah Indonesia, dan dalam agama Islam bukankah agama kita adalah agama “rahmatun lil ‘alamin”? Agama kita adalah rahmat bagi seluruh alam. So, menghargai dan saling menghormati sesama manusia itu penting, apalagi sesama sebangsa dan setanah air. Tanah air kita Indonesia, bangsa kita satu, dan bahasa kita satu. Berbeda-beda kita satu jua. Ya kita tetap Indonesia.
Sekian sob tulisan saya mengenai Indonesia kita kali ini, mungkin ada yang ingin berpendapat atau ingin berkomentar. Silahkan saja sob, kita saling bagi-bagi ilmu dan informasi. Assalamualaikum.wr.wb. Bye.


Assalamualaikum sob, semoga anda selalu dalam keberkahan dan keridhoan Tuhan. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas mengenai “Keberagaman Nusantara”.
Kita memang hidup dalam negara dengan keanekaragaman suku dan budaya  sob. Dan ini fakta sob, its true story. Hhe. Bicara soal keberagaman Indonesia ini sob, serasa tiada akhirnya. Jangankan keberagaman kita se-Indonesia, antara daerah tempat tinggal saya saja sudah penuh dengan keberagaman budaya dan bahasa. Sesama bahasa Jawa saja memiliki banyak ciri logat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Subhanallah. . .
Kita hidup aman, damai, dan tenteram sob di sini. Bagi kami keberagaman tak menjadi masalah bagi kami, karena inilah Indonesia bagi kami. Kami belajar mengerti, menghargai, dan menghormati. Jangan terlalu memperjelas perbedaan antara kami sob, kami memang rdiri dari beranekaragam suku, budaya, agama, dan bahasa akan tetapi kita satu hati dan sejiwa, yap kami adalah Indonesia.
Saya tulen lahir beragama Islam, dan saya sadar bahwa saya adalah hidup di sebuah negara yang tidak 100% memeluk agama Islam, dan Indonesia bukanlah negara Islam. Mungkin mayoritas rakyat Indonesia memanglah memeluk agama Islam, akan tetapi jangan sampai kita salah mengartikan bahwa Indonesia adalah negara Islam. Dalam negara ini juga mengakui agama lain selain Islam, yaitu Budha, Kristen, Katholik, dan Hindu. Dan selain 5 agama tersebut, dianggap adalah sebuah aliran saja. Saya insyaallah adalah seorang muslim, akan tetapi saya tidak membenarkan bahwa semua orang di Indonesia haruslah memeluk agama yang saya peluk. Karena jika begitu, saya telah melanggar HAM orang lain. Negara ini adalah negara bebas berpendapat, begitupula dengan memilih agama apa yang akan anda peluk. Yang terpenting adalah jangan sampai anda melanggar Pancasila sila pertama yang berbunyi”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sebagai warga negara Indonesia kita haruslah berketuhanan Yang Maha Esa, siapa Tuhan kita? Dan karena saya adalah seorang muslim, maka tuhan saya adalah Allah SWT.
Mayoritas warga negara Indonesia adalah memeluk agama Islam, ini sering di salah artikan seakan-akan kita hidup dalam negara Islam. Kita harus ingat sob, kita ini hidup di Indonesia, yang mengakui adanya 5 agama. So, kita sebagai umat muslim jangan seakan-akan kita menjadi Tuan bahkan berlagak seperti Tuhan, dan membawa hukum haram bagi mereka yang memeluk agama di luar agama Islam. Semua orang yang tinggal di Indonesia memiliki hak yang sama, entah mengakui dirinya muslim, prostetan, atau sebagainya. selain memiliki hak yang sama, semua warga Indonesia juga berhak mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama di negerinya sendiri. Tidak lain dalam masalah politik, semua warga negara Indonesia juga mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal berpolitik. Jadi, rasanya kok jadi aneh jika ada orang yang demo jangan memilih pemimpin yang bukan dari golonganmu. Maaf, ini kita tinggal di Indonesia sob.  .  .apapun agama kita, kita tinggal dalam bingkai Indonesia. Saya rasa, yang terpenting dalam memilih seorang pemimpin, karena kita tinggal di negara Indonesia. Jika setiap golongan agama kita mengharuskan yang menjadi pemimpin adalah dari golongannya, wah berantakan ini negara. Its not Indonesia. Jadi bukan lagi pertanyaan, apa agama anda, akan tetapi seberapa mampukah Ia memimpin sebuah negara, serta berani dan jujurkah dia? Walaupun pemimpin di hari esok bukanlah seorang muslim, no problem. . .yang terpenting beliau adalah orang yang memiliki jiwa-jiwa islamiah.
Jika anda adalah termasuk seseorang yang mengharuskan setiap pemimpin negara kita adalah seorang muslim, rupanya anda harus banyak belajar lagi mengenai Indonesia. Anda perlu belajar lagi mengapa dalam Pancasila sila pertama telah diganti menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa’ saja,  tanpa ada “syariat Islamnya” di sana?
Kita adalah Indonesia, dan dalam agama Islam bukankah agama kita adalah agama “rahmatun lil ‘alamin”? Agama kita adalah rahmat bagi seluruh alam. So, menghargai dan saling menghormati sesama manusia itu penting, apalagi sesama sebangsa dan setanah air. Tanah air kita Indonesia, bangsa kita satu, dan bahasa kita satu. Berbeda-beda kita satu jua. Ya kita tetap Indonesia.
Sekian sob tulisan saya mengenai Indonesia kita kali ini, mungkin ada yang ingin berpendapat atau ingin berkomentar. Silahkan saja sob, kita saling bagi-bagi ilmu dan informasi. Assalamualaikum.wr.wb. Bye.